


KEANEKARAGAMAN HAYATI
PT PLN NUSANTARA POWER
UNIT PEMBANGKITAN KALTIM TELUK
Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan aset penting bagi pembangunan nasional. Upaya pelestarian diperlukan untuk menjaga keberlangsungan gen, spesies, habitat, serta ekosistem. Keanekaragaman hayati memiliki peranan krusial dalam mendukung kehidupan manusia dan menjaga keseimbangan alam. PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Kaltim Teluk tengah melaksanakan program pembangunan berkelanjutan yang menitikberatkan pada perlindungan sumber daya alam, kelestarian lingkungan, serta pencegahan kerusakan ekosistem. Salah satu langkah strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan sekaligus selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) adalah melakukan pemantauan terhadap keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, di kawasan konservasi. Melalui kegiatan monitoring ini, dapat diidentifikasi tren perubahan keanekaragaman hayati dan dirumuskan strategi pengelolaan lingkungan yang lebih efektif guna menunjang pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan monitoring keanekaragaman hayati dilakukan di wilayah perusahaan dengan luasan berizin sebesar 91,83 Ha, dengan fokus monitoring di BEBERAPA bagian yakni, Perkantoran (PR), FABA Disposal (FB-HS), Eks Adhi Karya (AK-BLK), Gardu Induk (GU-BLK), Helipad (HP-HS), Outfall dan Pembangkitan (OP-HS), dan Jetty Temporaty (JT-MG), di mana dalam wilayahnya terdapat tutupan lahan yang bervariasi yaitu infrastruktur perkantoran dan pembangkit, hutan sekunder, belukar, area terbuka dan mangrove.


Berdasarkan data pengataman menunjukan bahwa terdapat variasi nilai struktur dan komposisi vegetasi pada masing-masing lokasi monitoring. Dalam lokasi PR merupakan kawasan perkantoran yang keanekaragaman jenis pohonnya merupakan jenis vegetasi yang ditanam dan terdapat pula jenis vegetasi pohon yang tumbuh alami di kawasan perkantoran tersebut. Lokasi HPHS menunjukan nilai kerapatan tertinggi sebesar 167 pohon/ha dan nilai basal area sebesar 8,68 m²/ha menandakan kondisi hutan yang padat dan produktif dibandingkan dengan lokasi monitoring vegetasi lainnya. Pada lokasi FB-HS juga menunjukan kondisi tegakan yang baik dengan jumlah kerapatan pohon sebesar 125 pohon/ha dan nilai basal area 8,16 m²/ha. Sebaliknya lokasi monitoring AKBLK dan OP-HS memiliki kerapatan dan basal area yang lebih rendah, masingmasing 63 dan 88 pohon/ha yang menunjukan kondisi hutan yang sedang hingga rendah. Secara umum tegakan pohon yang tumbuh mendominasi di kawasan PLN NP yaitu jenis Acacia auriculiformis, Acacia mangium dan jenis Macaranga hypoleuca.
Jumlah jenis fauna yang dijumpai di area monitoring sebanyak 8 jenis Mamalia, 50 jenis Burung, 15 jenis Herpetofauna dan 13 jenis Insekta. Berdasarkan data hasil pengamatan fauna menunjukkan kehadiran mamalia, avifauna, herpetofauna, dan insekta beragam di masing-masing fokus lokasi bergitu juga dengan indeks keanekaragaman jenis yang diperoleh. Terkait pemantauan biota air di 4 lokasi jeety, yakni Jetty Temporary Utara (JTU), Selatan (JTS), Barat (JTB), dan Timur (JTT) ditemukan monitoring sebanyak 25 jenis nekton, dengan indeks keanekaragaman, kemerataan, dan kekayaan yang beragam di masing-masing lokasinya
Galeri Kecil
.webp)
Monyet beruk (Macaca nemestrina)

Duttaphrynus melanostictus
 Optimized/Burung Ciung Air Kalimantan.webp)
Burung Ciung Air Kalimantan

Melastoma malabathricum

Lycopodium cernuum
